06 April 2008

salam jardiknas perjuangan

mas khalid dan mas kwarta, kita dulu jadi orang biasa, sekarang menjadi orang luar biasa, karena sama2 di didik sama beliau bpk Gatot, siapa yang gak kenal mas khalid dan siapa yang gak kenal mas kwarta, ini bukti beliau berdua karena pak Gatot, kenapa anda bersebrangan, bpk sudah berpesan, ingatlah pesan bpk, mas kwarta gak perlu keluar dari milis jardiknas, kami2 yang di daerah tetap akan suport semuanya, kantor penggadaean saja punya slogan, menyelesaikan masalah tanpa masalah, kita dah banyak masalah, kita bagian solusi masalah, ini pesen bpk siswoyo dan bpk shasa, setiap kali ada pertemuan selalu disampaikan, biar kita ingat, di daerah dah menumpuk permasalahan2, mari kawan2 kita punya kewajiban sama2 yaitu menyelesaikan masalah2 yang ada dihadapan kita masing2, terima kasih

http://jardiknasjateng.org
http://jardiknasjateng.org/blog/
+628164279648


----- Original Message ----
From: Khalid Mustafa
To: jardiknas@yahoogroups.com
Cc: Kwarta Adimphrana
Sent: Sunday, April 6, 2008 1:46:39 PM
Subject: RE: [JARDIKNAS] Re: Salam Jardiknas Perjuangan

Hmmm...kok saya jadi bingung yah ?

Bagian mana yang terkesan mengkultuskan ? Kalau tidak salah, menurut kamus
umum besar Bahasa Indonesia:

"kul.tus n 1 penghormatan resmi dl agama; upacara keagamaan; ibadat; 2
sistem kepercayaan; 3 penghormatan secara berlebih-lebihan kpd orang, paham,
atau benda;
-- individu penghormatan secara berlebihan kpd seseorang;
me.ngul.tus. kan v mendewa-dewakan; memuja-muja: penduduk di pulau itu ~
rajanya;
pe.ngul.tus. an n proses, cara, perbuatan mengultuskan: situasi yg tidak
normal itulah yg menyuburkan ~ thd seseorang"

Nah, kalau menyebutkan apa yang sudah dikerjakan oleh seseorang, tanpa
melebih-lebihkan, apakah sudah termasuk pengkultusan ?
Kalau memang itu adalah sebuah hal yang benar-benar terjadi, apakah itu
termasuk mengkultuskan ?

Justru yang banyak di lapangan adalah kondisi "pengekerdilan" dan
"mematikan" usaha-usaha yang telah dilakukan oleh orang lain. Begitu banyak
tokoh-tokoh kita yang akhirnya "tidak terdengar" karena karya nyata mereka
tidak pernah diulas, dan diangkat sehingga dapat diteruskan. Prinsip ganti
orang ganti kebijakan, dan prinsip tidak melanjutkan keberhasilan sebuah
program sudah jamak dilakukan dimana-mana. Hal ini disebabkan karena sifat
tidak menghargai hasil karya orang lain.

Sepertinya seluruh teman sudah paham kok pemindahan Pak Kwarta karena PETIK
2008 yang memang akan dilaksanakan di Pustekkom. Malah lebih bagus, karena
dengan perpindahan itu, maka tidak akan terjadi program Ganda dengan PIJAR
2007 yang telah dilaksanakan sewaktu di Biro PKLN. Tidak akan ada istilah
"guru spesialis diklat" karena target dan sasaran dapat lebih diperluas.
Justru permintaan di berbagai milis, baik disini maupun di dikmenjur karena
mengharapkan Pak Kwarta menjadi "saluran komunikasi" kepada tim Pustekkom
yang menangani Jardiknas. Soalnya sampai saat ini, belum ada satupun email
penjelasan, konfirmasi, atau bahkan perkenalan diri ke mailing list.

Apakah harapan ini terlalu tinggi untuk Pak Kwarta sehingga pak Kwarta tidak
sanggup dan mengundurkan diri dari mailing list ini ?

Kalau berbicara masalah pemanfaatan ICT sebagai alat bantu peningkatan
pendidikan di Indonesia dan sebagai alat pencegah disorientasi bangsa, itu
memang sudah menjadi "teori" utama. Yang terpenting adalah, kesatuan "niat"
antara perencanaan dan pelaksanaan agar tetap konsisten dalam menjadikan
alat bantu tersebut.

Kadang dibawah dicecoki dengan segala macam teori pembangunan bangsa dan
berbagai macam ayat-ayat suci pencerdasan bangsa, namun diatas masih
dibungkus dengan berbagai jenis lapisan yang tidak jelas.
Hasil yang baik dan bermanfaat akan muncul dari niat dan rencana yang
"ikhlas" juga dengan cara yang "elegan"

Mungkin inilah yang masih harus dibuktikan oleh rekan-rekan disana.

Selamat bekerja untuk seluruh rekan.

Waalaikum Salam Warahmatullahi Wabarakatuh

Committed to Indonesia
Khalid Mustafa

-----Original Message-----
From: jardiknas@yahoogrou ps.com [mailto:jardiknas@yahoogrou ps.com] On Behalf
Of Kwarta Adimphrana
Sent: 06 April 2008 13:24
To: jardiknas@yahoogrou ps.com
Subject: [JARDIKNAS] Re: Salam Jardiknas Perjuangan

Wa'alaikumsalam warohmatullahi wabarakatuh. .

Kang Idham ysh,
Punten, jujur saja, abdi jadi rada rikuh membaca postingan akang Sudah
sewindu kita sama-sama membantu dan bekerja bersama Pak GHP Tidak hanya
reality tetapi juga secara virtuality, Dengan tenaga dan do'a kita semua..

Sayangnya..
Membaca isi postingan itu, rasanya jadi 'membenarkan' stigma publik bahwa
Pak Gatot HP memang 'dikultuskan' oleh kita-kita, sejak di Dikmenjur sampai
di Biro PKLN, dan kini diteruskan hingga di SEAMOLEC.
Ini sesungguhnya tidak sehat untuk Depdiknas dan Pak Gatot HP sendiri, saya
yakin belum tidak minta dan tidak nyaman dengan hal ini.

Dengan segala hormat kita ingatkan, bahwa 'kekuasaan itu candu' dan 'candu
itu memberi efek nikmat sesaat dan ketergantungan yang amat permanen'! Dekat
dengan kekuasaan juga masih menyenangkan, setidaknya satpam departemen akan
menghormat kepada kita dan sejumlah previlege berupa fasilitas konferensi,
akomodasi dan transportasi- pun akan kita dapatkan selama dekat dan dipercaya
oleh pemegang kekuasaan.

Perlu saya klarifikasi kepada members, bahwa migrasi saya ke Pustekkom
semata-mata hanya untuk mengelola Pelatihan Pemanfaatan TIK dan Teknisi TIK
di 33 Provinsi. Bukan karena Jardiknas yang kebetulan dimigrasi oleh
Departemen dari Biro PKLN ke Pustekkom, jika kemudian saya diminta untuk
belajar tentang Jardiknas dari dokumen teknis itu adalah semata-mata untuk
mengapresiasi dan merenumerasi kinerja Tim Jardiknas Pustekkom, sesuai
dengan tugas dan tanggungjawabnya.
Actually, I'm not a Jardiknas Team.

Kang, ide awal kita mewajibkan 12.000-an partisipan Pelatihan Jardiknas
2007-nya bergabung di milis ini bukan untuk digiring ke dalam sentimen
pribadi seperti ini, tetapi dicerahkan dengan spektrum Pendidikan Nasional
yang moderat dan elegan. Penuh rasa kedamaian dan jauh dari sikap-sikap yang
berpotensi kepada disintegrasi dan disorientasi sistem pendidikan nasional.

Musuh bersama kita hanyalah kebodohan dan kemiskinan, TIK bukan
segala-galanya. .ia hanya sebagai dan sebagian alat bantu untuk mencerdaskan
dan mensejahterakan anak bangsa.

Mohon maaf kepada bapak/ibu moderator, kepala sekolah, guru, pustakawan, dan
tata usaha serta rekan-rekan ICT Center dan Provider PJJ yang aktif sebagai
member milis ini, tanpa mengurangi rasa hormat dan berat hati akhirnya saya
putuskan untuk walk-out dari milis pendidikan terbesar ini.
Terima kasih atas persahabatan dan kerjasama yang telah dijalin melalui
pelatihan dan milis ini, tetap semangat untuk berkarya dann berdo'a demi
anak bangsa!

Saya titipkan nasihat Sri Kresna kepada Arjuna dalam Bhagawat Gita di milis
ini, semoga mencerahkan kita semua:

"Aku berkata kepadamu, wahai Arjuna,
Senjata tiada menyentuh hidup,
Api tiada membakar, air tiada membasahinya, Angin panas tiada
menghanguskannya, Tak tertembusi, tak terserang, tak terpijak dan bebas,
Kekal abadi, di mana-mana, tetap tegak, Aku nampak, tak terucapkan dengan
kata-kata, Tiada terangkum oleh pikiran, senantiasa mandiri, Itulah yang
disebut Jiwa."

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera..

Committed to Depdiknas,
Kwarta Adimphrana

Tidak ada komentar: