Syukur Alhamdulillah setelah bekerja keras lebih dari satu bulan akhirnya pada hari Sabtu, tanggal 7 Pebruari 2009, seluruh pengurus Klub GuruJawa Tengah telah berhasil dilantik oleh ketua Dewan Pembina KGI, Dr.Ir.Indradjati Sidi, di aula Gedung TVKU, Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No.5-11 Semarang. Pelantikan tersebut juga disaksikan oleh pembina KGI lainnya seperti Dr. Ir. Gatot Hari Prijowirjanto, yang juga merupakan direktur SEAMOLEC (Southeast Asian
Minister of Education Organization, Regional Open Learning Center), Bagiono (Mr. Oppung) dan Satria Dharma. Selain itu hadir juga Sekjen KGI Pusat Moh. Ihsan, GM Telkom Divre 4 Jawa Tengah, Sri Sadono, Rektor UDINUS, Dr.Ir. Edy Noersasongko, M.Kom, Rektor UNNES yang dalam hal ini diwakili oleh salah satu pejabat dilingkungan rektorat, pejabat Diknas, dan sekitar 600 orang pengunjung seminar internasional yang bertajuk "Improving Teacher's Professionalism In Implementing IT Based Learning to Prepare Students' Global Mindset". Para pengurus KGI Jateng yang baru terbentuk diambil sumpahnya oleh Dr.Indradjati yang dalam pidato pelantikan meminta kesediaan para pengurus Klub Guru Jateng untuk menjalankan tugas sebagai agen perubahan dan percepatan bagi peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru di Indonesia pada umumnya dan di Jawa Tengan khususnya.
Pesan penting juga disampaikan oleh Keynote Speaker Dr.Ir.Gatot HP.Beliau mengharapkan agar dengan dukungan infrastruktur teknologi informasi yang tersedia, KGI Jateng segera take action melakukan pembukaan cabang KGI di semua kabupaten di Jateng dalam waktu tiga bulan mendatang. Bagi pengurus KGI Jateng, hal itu merupakan tantangan
untuk membuktikan keseriusan mereka dalam menggarap para guru potensial di Jawa Tengah agar percepatan peningkatan profesionalisme dan kompetensi guru di daerah tersebut segera tercapai.
Dukungan dari berbagai pihak tampaknya juga mulai mengalir kepada KGI Jateng. Hal itu terbukti darii ditanda tanganinya nota kesepahaman oleh ketua KGI Jateng dan General manager PT. TELKOM. Nota kesepahaman tersebut berisi tentang pemberlakuan tarif gratis telpon flexy antar sesama anggota KGI Jateng dan tarif internet speedy murah
untuk anggota KGI Jateng. Dalam pada itu, ketua KGI Jateng bersama-sama dengan rektor Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS) Semarang dengan ketua KGI Jateng juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman tentang kerjasama peningkatan kompetensi guru di bidang IT di Jawa Tengah. Dalam kesempatan terpisah Edy Noersasongko mengatakan
bahwa Udinus yang merupakan universitas IT yang cukup berpengaruh di Jawa Tengah sudah selayaknya memiliki kepedulian yang tinggi terhadap peningkatan ICT literate (melek IT) para guru. Dengan CSR (Corporate Social Resposibility) yang dimilikinya akan sangat bermanfaat sekali jika UDINUS saling bahu membahu dengan KGI Jateng untuk meningkatkan kemampuan IT para guru tersebut.
Selain itu, pada kesempatan tersebut, KGI Jateng juga turut membagi-bagikan 45 buah sepeda untuk anak SD, SLTP, dan SLTA dari hampir seluruh kabupaten di Jawa tengah. Sepeda-sepeda tersebut merupakan sumbangan dari Pertamina Foundation sebanyak 35 buah dan dari rektor UDINUS sebanyak 10 buah. Penyerahan sepeda secara simbolik dilakukan masing-masing oleh Rektor Udinus untuk siswa SLTA, Satria Dharma untuk siswa SLTP, dan Moh. Ihsan untuk siswa SD. Diharapkan dengan adanya pembagian sepeda dalam program SUS (Sepeda Untuk Sekolah) tersebut para siswa yang selama ini kesulitan transportasi karena jarak kini bisa mendapatkan berbagai kemudahan sehingga pada gilirannya mereka akan menjadi lebih bersemangat bersekolah untuk meraih prestasi yang lebih tinggi.
Rangkaian acara launching yang diliput oleh TVKU dan diikuti dengan seminar internasional tersebut juga diramaikan dengan pementasan dua buah tarian tradisional, yaitu Satrio Yakso dan Satrio Tanding, yang dibawakan oleh para penari dari sanggar tari Cahyo Creation yang beralamat di jalan Pamularsih semarang. Ketua panitia yang juga ketua Klub Guru Indonesia Jawa Tengah, Mampuono, mengatakan bahwa tarian tersebut khusus dipersembahkan bagi para guru dan siswa dari luar negeri yang turut berpartisipasi melalui video koferens. Mereka adalah Lois Mc'Gill Horn dari Balmoral Hall School for Girls di Manitoba, Kanada dan Daniel Roberts dari Saltash Livestock School, Inggris. Betapa tidak, perbedaan waktu 13 jam dengan Kanada dan dinginnya cuaca di malam hari (-10 derajat Celsius) tidak menyurutkan langkah Lois
Mc'Gill Horn bersama para siswanya di Manitoba untuk bergabung dalam video konferens yang pada saat itu jam menunjuk pukul 8 malam waktu setempat. Tidak jauh beda dengan Daniel Roberts bersama para siswanya, dengan semangat tinggi mereka yang biasa memulai aktivitas sekolah di musim dingin pada jam 9 pagi, harus sudah berada di lokasi video konferens pada jam 7 pagi (perbedaan waktu 7 jam dengan semarang) dengan cuaca di bawah nol derajat dan jalan-jalan tertutupi salju setelah tiga hari sebelumnya sekolah-sekolah terpaksa libur karena gangguan cuaca.
Para guru dan siswa asing tersebut merasa gembira karena bisa saling share tentang pembelajaran dengan ICT dengan para guru di tanah air secara langsung. Terlebih lagi mereka saat ini juga sedang terlibat dalam projek bersama para siswa program ICT Bilingual SMPN 18 Semarang. Projyek yang digagas oleh Mampuono (Indonesia), Lois (Kanada), Daniel (UK), Kathleen (Irlandia), Iyke Chukwu (Nigeria) dan Chaterine (Hong Kong) itu adalah tentang "Mencari Figur Ideal Penghuni Desa Global". Mereka berenam bertemu saat ditunjuk mewakili negaranya masing-masing dalam Worldwide Innovative Teachers Forum di Hong Kong yang diselenggarakan oleh Microsoft pada bulan November tahun 2008 lalu. Projek itu mewajibkan para siswa yang terlibat di dalamnya menggunakan free software semisal "Photo Story" atau "PhotoSynth" untuk membuat movie slides dari foto tokoh-tokoh yang mereka idolakan yang kemudian di-upload ke website bersama di
http//:uk.innovativ eteachers. com. Siswa SMPN 18 Semarang di mana Mampuono mengajar, yang dalam hal ini diwakili oleh Anhar, Ryan, Titus, Fiza, Monica, dan Lia Fatra juga merasa gembira karena bisa melihat secara langsung wajah para siswa dan guru yang diajak bekerja sama. dalam projek mereka Melihat keberhasilan acara ini Lois bahkan merencanakan untuk bisa menjadikan acara semacam ini sebagai kegiatan tahunan di sekolahnya. Hal itu sudah mulai dibicarakan dengan pihak komite sekolah di mana dia mengajar. Demikeian pula Daniel Roberts, ketika dia dihubungi oleh Mampuono dalam sebuah pembicaraan terpisah, dirinya mengatakan siap mengajak siswa-siswanya untuk bekerjasama dengan KGI Jawa Tengah dalam even-event video konferens selanjutnya. Kabar menggembirakan ini tentu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh KGI di seluruh Indonesia.
Kehadiran para guru dan siswa asing secara virtual melalui layar lebar tampaknya menginspirasi banyak orang untuk berpikir bahwa dengan IT segala sesuatu yang tampak tidak mungkin kini menjadi sangat mungkin, tidak terkecuali bagi guru. Mereka juga mendapat pengalaman berharga karena share dengan para guru dan siswa luar negeri. Harapanya mereka akan lebih termotivasi untuk berkenalan lebih jauh dengan IT yang diintegrasikan dalam pembelajaran, sehingga pada saatnya nanti para siswa yang mereka didik lebih siap menghadapi globalisasi, karena global mindset mereka sudah terbentuk. Hal tersebut juga dikupas oleh Dr.Ir.Indradjati Sidi dalam paparannya yang bertajuk Peningkatan Profesionalisme Guru dan KGI. Penampilan kampiun public speaking yang tidak diragukan lagi keandalannya ini tak ayal
telah membakar semangat para guru untuk menjadi lebih profesional dan kompeten. Hal senada juga disampaikan oleh Prof.Dr.Nana yang merupakan pembicara dari UTeM (Universiti Teknikal Malaysia Melaka). (Ditulis oleh Mampuono)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar