20 Maret 2013

Demi Jantung, Gaya Hidup Seperti Ini Harus Ditinggalkan

Seringkali orang-orang mengabaikan pentingnya kesehatan. Padahal jika terbiasa menjalani pola hidup sehat, bisa memangkas berbagai gangguan atau penyakit di dalam tubuh. Biasanya orang dengan obesitas, malas olahraga, perokok, dan peminum alkohol sangat rentan terkena risiko penyakit seperti hipertensi dan jantung. “Untuk gaya hidup kita bicara mengenai keseluruhan. Jadi walaupun olahraganya oke tetapi nutrisi tidak terjaga dengan baik, atau sebaliknya tetap saja tidak pas. Kegemukan, junk food, merokok, alkohol, kurang tidur, kurang olahraga itu semakin bisa memicu risiko hipertensi,” jelas Advisory Board Indonesian Society of Hypertension (Inash) Dr Adre Mayza, SpS(K) saat dihubungi detikHealth dan ditulis pada Rabu (20/3/2013). dr Adre menjelaskan kurang tidur menyebabkan sel tidak beristirahat. Karena selain nutrisi berkurang, tubuh juga dipacu untuk terus bekerja. “Hal ini akan membuat jantung bekerja ekstra mendorong aliran darah sehingga tekanan darah akan naik. Bila sudah terjadi seperti ini bisa menyebabkan terjadinya komplikasi seperti jantung dan stroke,” sambungnya. Sementara itu menurut Dirut RS PGI Cikini, dr Tunggul Situmorang, SP.PD-KGH, faktor lain yang berkontribusi terhadap hipertensi adalah makanan-makanan yang asin alias mengandung banyak garam. Karena itu asupan garam perlu dibatasi. “Sebenarnya hipertensi itu ada dua yaitu ada primer dan sekunder. Yang primer itu artinya esensial bahwa dia dari keluarga yang hipertensi, kecenderungannya untuk hipertensi ada. Nah bagi orang-orang seperti ini lebih dari 90 persen perlu memiliki gaya hidup yang tidak mengonsumi banyak garam. Karena dasarnya itu adalah garam. Perlu keseimbangan antara istirahat dan aktivitas. Kemudian tentu olahraga,” jelas dr Tunggul. Bagi orang yang memiliki beragam aktivitas biasanya tidak punya banyak waktu untuk memasak, sehingga memilih makan makanan cepat saji (junk food). Apalagi dengan kesibukannya bekerja, orang cenderung malas berolahraga. Nah, gaya hidup seperti ini justru meningkatkan risiko terkena hipertensi dan jantung. “Junk food itu banyak garam. Kurang olahraga berarti kan sebenarnya metabolismenya akan terganggu, akan menjadi gemuk. Jadi berat badannya sebaiknya ideal,” sambung dr Tunggul. Masyarakat perlu lebih memahami bahwa hipertensi adalah kondisi medis yang serius, bisa menimbulkan komplikasi, sehingga tidak boleh disepelekan. Jadi selain menjaga pola hidup yang sehat, periksakanlah tekanan darah secara berkala dan benar.

Tidak ada komentar: